Langkah Awal Menuju Perubahan

Kamis, 30 Juni 2011

Ilmuwan dan Penemu Dunia: 6. Alexander Fleming (1881-1955)

Alexander Fleming lahir pada 1881 di Lochfield, Skotlandia. Setelah lulus dari sekolah kedokteran St. Mary Hospital di London, dia sibuk melakukan penelitian dalam bidang imunitas. Pada masa perang dunia I, dia bekerja sebagai dokter tentara. Pada saat itulah dia mempelajari perihal infeksi pada luka. Dia menemukan bahwa antiseptik lebih banyak merusak sel badan daripada merusak kuman. Oleh sebab itu menurutnya, diperlukan sesuatu yang mampu membunuh bakteri, tetapi tidak merusak dan tidak berbahaya bagi sel tubuh manusia.

Seusai perang, Fleming kembali ke St. Mary Hospital. Kemudian, pada 1922, dia melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan sesuatu yang dia sebut lysozyme. Lysozyme diproduksi oleh tubuh manusia, terdiri dari komponen yang terdiri baik lendir maupun titik cairan air mata yang tidak berbahaya bagi sel tubuh manusia. Komponen itu mampu melumpuhkan kuman tertentu, tetapi tidak efektif pada kuman khusus yang berbahaya bagi manusia. Penemuan itu menarik, tetapi tidak terlampau bermakna.

Pada 1928, Fleming menemukan sesuatu yang sangat penting. Laboratoriumnya berhasil membiakkan bakteri staphylococcus. Bakteri ini dibiarkan terbuka begitu saja di udara hingga menjadi kotor dan membusuk. Temuan Fleming menunjukkan bahwa dalam pembiakan sekitar pembusukan itu, bakteri menjadi cair. Lalu, dia menyimpulkan bahwa pembusukan itu menghasilkan suatu substansi yang beracun terhadap bakteri stapylococcus. Substansi serupa, menurutnya, berada pada pertumbuhan jenis-jenis bakteri yang berbahaya. Dia menyebut substansi itu sebagai penisilin sesudah kejadian pembusukan (Penicillium Notatum). Namun, penisilin bukanlah cairan yang baik bagi manusia ataupun binatang.

Penisilin hasil temuan Fleming dipublikasikan pada 1929. Sayangnya, tidak banyak orang tertarik dengan temuan tersebut. Fleming sendiri yakin bahwa penisilin sangat berarti untuk pengobatan. Namun, dia tidak mampu mengembangkan teknik untuk memurnikan penicilin. Akibatnya, penisilin terlantar begitu saja selama lebih dari 10 tahun.

Pada akhir 1930-an, dua peneliti media dari Inggris, Howard Walter Florey dan Ernst Boris Chain, menemukan tulisan Fleming. Mereka mengkaji kembali hasil kerja Fleming, menyempurnakan, dan memperjelas hasilnya. Mereka kemudian memurnikan penisilin lalu mengujicobakan substansi itu di laboratorium binatang.

Pada 1941, Florey dan Chain mencoba menerapkan penisilin kepada manusia yang menderita sakit. Hasilnya sungguh menakjubkan. Lantas, dengan dorongan dari pemerintah Inggris dan AS, para produsen obat-obatan mulai mengembangkan metode produksi penisilin dalam jumlah besar. Semula penisilin hanya disediakan bagi kebutuhan medis para korban perang, tetapi sejak 1944 digunakan pula oleh masyarakat sipil di Inggris dan AS.

Seusai Perang Dunia II, penggunaan penisilin sudah menyebar ke seluruh dunia. Penemuan penisilin ini juga mendorong munculnya berbagai penyelidikan lain di bidang antibiotik. Hasilnya, penisilin tetap menjadi antibiotik yang paling luas dipergunakan.

Salah satu keunggulan penisilin adalah efektivitasnya melawan berbagai mikroorganisme yang berbahaya. Obat ini berguna untuk penyembuhan sifilis, gonorrhea, diphtheria, arthiritis, bronchitis, scarlet, lever, gangrene, dan lain-lain.

Penisilin juga relatif aman dipakai. Dosis 50.000 unit penisilin efektif untuk melawan berbagai infeksi. Bahkan, suntikan 100 juta unit penisilin sehari tak menimbulkan efek apapun.

Meskipun ada orang-orang tertentu yang alergi terhadap penisilin, kebanyakan orang menilai penisilin adalah obat yang bisa mematangkan daya tahan dan pengamanan. Sejak penisilin ditemukan, antibiotik ini berhasil menyelamatkan jutaan nyawa manusia dan pasti akan menyelamatkan nyawa lebih banyak lagi di masa depan. Sedikit sekali orang yang berbeda pendapat mengenai penisilin yang merupakan penemuan Fleming.

Florey dan Chain memang berjasa mengembangkan penisilin. Namun, Fleming adalah orang yang pertama kali menemukan manfaat penisilin secara esensial. Tanpa dia, orang memerlukan waktu lama untuk menemukan penisilin. Artinya, segera setelah dia mengumumkan hasil penemuannya itu, wajar jika muncul penyempurnaan-penyempurnaan dan memproduksinya secara lebih murni.

Fleming menikah dan memiliki seorang anak. Pada 1945, dia meraih hadiah Nobel untuk jasa penemuannya. Dia membagi hadiah itu kepada Florey dan Chain. Dia meninggal dunia pada 1955.

0 komentar:

Posting Komentar